Siapa yang tak kenal Bromo, salah satu tempat wisata termasyur di negeri ini. Memang tak lengkap rasanya jika berwisata ke Jawa Timur tanpa mengunjungi Bromo.Letak Gunung Bromo memang cukup unik, Gunung ini berdiri megah dikelilingi oleh 4 kabupaten di Jawa Timur yaitu kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang. Gunung Bromo berada di bawah pengelolaan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Lokasi Gunung Bromo memang tak jauh dari Gunung Semeru , dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dari Semeru menuju Bromo dengan menggunakan kendaraan Jeep. Keelokan dan keindahan Bromo memang tak perlu diragukan lagi, keunikan budaya masyarakat tenggerpun menambah daya tarik Bromo, sehingga tak heran jika Bromo tak pernah sepi dikunjungi oleh para wisatawan. Setiap hari ratusan wisatawan baik lokal maupun mancanegara mengunjungi tempat wisata ini, mereka datang beramai-ramai untuk melihat eksotika alam Bromo yang memukau.
keindahan bromo |
Sepanjang perjalanan menuju Bromo para wisatawan akan terus disuguhi oleh keindahan alam yang amat memukau. Jika berangkat ke Bromo pada dini hari atau sekitar pukul dua pagi para wisatawan akan disuguhi oleh indahnya langit malam yang bertabur jutaan bintang. Pemandangan langit yang demikian pasti sangat sulit dijumpai di perkotaan. Tak hanya itu, ketika fajar menjelang, ketika bintang mulai memudar hamparan bukit dan padang savana nan hijau akan berganti menemani perjalanan. Padang savana yang luas dan bukit-bukit mungil nan elok, bukit-bukit mungil tersebut sering disebut sebagai bukit teletubies, tak lain karena bukit tersebut sangat mirip dengan serial tv teletubies. Terdapat pula pegunungan yang menjulang tinggi seolah sebagai benteng yang menunjukkan betapa kokohnya alam Bromo serta menunjukkan keagungan Tuhan yang tiada tara. Yang tak boleh dilewatkan juga adalah melihat indahnya matahari terbit di beberapa lokasi penanjakan, dari lokasi-lokasi tersebut para wisatawan dapat menikmati indahnya alam Bromo menyambut pagi.
Keindahan akan terus mengiringi pun ketika sampai di Bromo, hamparan pasir yang amat luas akan menyambut wisatawan. Lautan pasir yang luas dan dibentengi oleh barisan pegunungan yang indah menjadi paduan pemandangan yang amat sempurna. Untuk mencapai kawah bromo para wisatawan dapat berjalan menyeberangi lautan pasir tersebut kemudian menaiki tangga menuju kawah Bromo. Jika tidak mau terlalu lelah wisatawan dapat menyewa kuda seharga 75 ribu hingga 150 ribu rupiah. Kawah Bromo memang sangat terkenal, selain ukuran kawah yang begitu besar dan masih aktif, kawah Bromo ternyata juga menyimpan cerita mistis yang sangat dipercaya oleh masyarakat Tengger Bromo. Benar saja di sekitar tempat wisata ini juga terdapat sebuah pura yang cukup besar, pura ini digunakan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat suku Tengger yang tinggal di sekitar Bromo.
Memang ada sebuah mitos yang hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat suku tengger di bromo. Setiap bulan Kasada hari 14 ( menurut penanggalan jawa ) masyarakat suku tengger Bromo mengadakan upacara Kasada. Upacara Kasada merupakan upacara memberikan sesembahan kepada Sang Hyang Widi dan para leluhur mereka dengan cara membuang sesajen ke kawah Gunung Bromo. Sesembahan ini bertujuan untuk memohon keselamatan pada Tuhan dan sebagai wujud rasa syukur. Menurut sejarah suku tengger, dahulu terdapat sepasang suami istri bernama Roro Anteng dan Joko Seger, mereka telah lama tidak dikarunia anak, setiap malam merekapun berdoa pada Tuhan agar dikarunia anak. Tuhanpun menjawab doa mereka, Roro Anteng dan Joko Segerpun kemudian dikaruniai 25 anak, namun mereka harus mengorbankan anak bungsu mereka ke kawah Gunung Bromo sebagai wujud pengabdian kepada Sang Hyang Widhi. Namun pasangan suami istri tersebut mengingkari janjinya dan terjadilah prahara bencana alam di Bromo. Sejak itu dan turun menurun hingga saat ini masyarakat Bromo Tengger melakukan upacara Kasada, namun yang dikorbankan bukanlah manusia melainkan hewan-hewan ternak dan hasil pertanian. Nama suku Tengger sendiri dipercaya berasal dari gabungan nama pasangan suami istri tersebut yaitu roro anTeng dan joko seGer. Upacara Kasada ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Bromo.
Keelokan Bromo dan keunikan budayanya juga membawa berkah bagi masyarakat suku tengger di sekitar bromo. Para penduduk sekitarpun mengambil kesempatan untuk menjadikan Bromo sebagai lahan sumber penghidupan. Mereka pun berlomba mengantongi pundi-pundi rupiah dengan cara menjual jasa ataupun barang kepada para wisatawan. Di sekitar tempat parkir kendaraan dapat dilihat puluhan pedagang makanan serta cenderamata yang tak pernah lelah menjajakan dagangannya, meskipun sesekali badai pasir bromo sering menerpa. Para pemilik kuda pun juga tak henti-hentinya menawarkan kuda mereka kepada para wisatawan sebagai kendaraan menuju kawah Bromo. Tidak hanya itu sepanjang perjalann menuju kawah dapat ditemui belasan atau bahkan puluhan penjual bunga, ya sebagian besar dari mereka menjual bunga edelwise, bunga abadi yang sering dihubungkan dengan kisah cinta dan romantisme.
Keindahan alam dan budaya Bromo memang unik, selain mempesona bromopun juga menjadi sumber penghidupan bagi beberapa penduduk di sekitarnya. Bromo sebagai bukti kebesaran sang Pencipta yang wajib kita lestarikan dan kita jaga.
Salam
ReplyDeleteBerbagi Kisah, Informasi dan Foto
Tentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Haloo Vloggers,
ReplyDeleteSaya putri dari VIVAlog, meminta biodata lengkap lomba blog "Jelajah 7 Keajaiban Nusantara" #terios7wonders berhubung email masuk banyak dan mungkin ke skip jadi di minta untuk mengirim data lagi dengan Subject : DATA LOMBA BLOG TERIOS7WONDERS (CAPSLOCK) , sebagai berikut:
Nama lengkap:
Username VIVAlog:
Alamat lengkap:
No Hp:
Link Blog:
kirim ke email: putri.megasari@viva.co.id
Karena hari ini adalah hari penjuarian, diminta untuk secepatnya mengirim data.
Regrads,
Putri