Sunday, December 4, 2011

Finger Print, Absensi Anti TA


Halo mahasiswa, kali ini saya akan membahas tentang fenomena TA di kalangan mahasiswa.
TA ? apa itu TA, pada awalnya sebagai mahasiswa baru saya juga tidak mengerti arti TA itu sendiri. Yang saya ketahui TA adalah singkatan dari Tugas Akhir, nah ternyata di dunia perkuliahan TA punya kepanjangan lain lagi yaitu Titip Absen. Hemm… apa itu Titip Absen?

Sebagai mahasiswa baru saya sendiri cukup heran dengan sistem yang berlaku di bangku perkuliahan, di sini mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri, aturan yang berlakupun juga tidak seketat saat SMA dulu, hal itu dilakukan karena mungkin kita sudah dianggap dewasa dan harus mulai belajar mengatur hidup kita secara mandiri. Satu fenomena cukup unik yang saya temui disini adalah fenomena TA di kalangan mahasiswa. Titip Absen atau yang lebih populer dengan sebutan TA ini seolah sudah menjadi hal yang wajar bagi mahasiswa, mereka menyuruh teman mereka untuk memalsukan tanda tangan saat absensi sedangkan mereka tidak mengikuti perkuliahan karena suatu hal tertentu. Mungkin jika sang dosen atau asisten dosen adalah orang yang rajin, kita tidak akan bisa melakukan kejahatan TA tersebut karena dosen atau asdos mungkin akan mengabsen dengan memanggil satu per satu nama mahasiswanya, namun sepertinya hal tersebut sangat jarang ditemui.

Kejahatan semacam TA sudah mendarah daging dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mahasiswa dan TA seolah sudah menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan.
Kenapa kok harus TA?
Sebenarnya mahasiswa sudah diberi jatah membolos perkuliahaan  per mata kuliah, namun mengapa masih banyak mahasiswa yang TA? Mereka kebanyakan melakukan TA karena tidak mau jatah membolosnya berkurang, jadi meskipun mereka tidak mengikuti perkuliahan jatah membolos mereka tidak akan berkurang. Hal kedua adalah mereka malas mencari surat dokter saat mereka sakit, jadi daripada absensinya alfa lebih baik titip absen ke teman yang lain saja.
Mengetahui fenomena yang demikian, sistem absensi dengan tanda tangan manual jelas sudah tidak efektif lagi. Di jurusan saya sendiri beberapa kelas sudah di pasang alat absensi yang lebih modern, yaitu finger print, sistem absensi yang menggunakan sidik jari, meskipun sejauh ini masih tetap didobel dengan absensi tanda tangan. Sistem absensi seperti ini mungkin sudah banyak diterapkan di lembaga-lembaga bimbingan belajar dan beberapa sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia. Sistem absensi dengan menggunakan finger print ini jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan cara manual menggunakan tanda tangan.  Finger print atau absensi sidik jari ini juga akan melatih mahasiswa untuk bersikap jujur, mereka tidak akan mungkin kan menitipkan tangannya kepada temannya hehe.

Cara kerja mesin sidik jari atau finger print adalah sebagai berikut  :
·     Sebelum mesin absensi sidik jari digunakan, kita harus mengumpulkan semua sidik jari yang nantinya berhak melakukan absensi
· Hasil sidik jari kemudian akan disimpan di dalam komputer sebagai database dengan memasukkan data nama mahasiswa
·    Jika sidik jari diletakkan di finger print maka mesin akan mencocokkan sidik jari tersebut dengan database yang ada di komputer, jika cocok maka nama mahasiswa yang melakukan absensi akan keluar di layar namun jika tidak, yang keluar adalah tulisan error.

Nah begitulah cara kerjanya lebih efektif dan efisien bukan?
Ehmm tapi jujur saja selama ini sidik jari saya tidak bisa dibaca oleh mesin tersebut hehe, jadi saya hanya menggunakan absensi manual .

3 comments:

  1. TA di fingerprint bisa kok, hal ini malah membuat para TA'ers semakin kreatif untuk melakukan TA

    ReplyDelete
  2. wahhh.. makin tinggi teknologinya makin handal pula cara nipunya...

    ReplyDelete
  3. lebih pinter malingnya lah ketimbang polisinya...

    ReplyDelete