Gemar mengarungi luas samudera
Masih ingat lagu ini bukan?
Ya, lagu tersebut adalah lagu yang sangat populer bahkan sampai sekarang. Lagu yang intinya bercerita tentang nenek moyang bangsa Indonesia seorang pelaut ini diajarkan kepada anak-anak Indonesia sejak mereka bersekolah di taman kanak-kanak. Ini berarti sudah ditanamkan sejak dulu bahwa Indonesia adalah negara maritim. Dan memang tidak salah, wilayah perairan Indonesia tiga kali lebih luas daripada wilayah daratannya. Nah.. yang ingin saya bahas kali ini adalah tentang potensi yang terdapat di wilayah perairan tersebut. Salah satunya adalah potensi hutan mangrove di wilayah pesisir pantai.
Mangrove atau lebih familiar dengan sebutan bakau ini adalah tanaman yang tumbuh di rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan pertumbuhannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove tumbuh subur di daerah-daerah pesisir pantai Indonesia, hampir seluruh pesisir pantai di Indonesia terdapat hutan bakau. Populasi mangrove terkonsentrasi di daerah Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Bahkan populasi mangrove di Indonesia mencapai 75% dari seluruh populasi mangrove Asia Tengggara, atau sekitar 27% dari total populasi mangrove dunia. Lalu apakah fungsi mangrove itu sendiri?
Fungsi mangrove sangat beragam mulai dari fungsinya bagi alam maupun fungsinya bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Mangrove dapat berfungsi sebagai pelindung dari abrasi, sebagai tempat hidup bagi beberapa spesies, bahkan bisa digunakan sebagai obat dan alkohol. Selain itu hutan mangrove juga berpotensi menjadi daerah ekowisata yang menarik. Sungguh beruntung bukan jika negeri ini memiliki potensi hutan mangove yang cukup luas. Namun apakah potensi mangrove di Indonesia sudah dikelola secara maksimal?
Banyak hutan mangrove yang belum tersentuh oleh tangan manusia. Beberapa orang bahkan masih menganggap kawasan hutan mangrove sebagai kawasan yang kotor dan tempat bersarangnya nyamuk. Padahal manfaat hutan mangrove sendiri sangat besar bagi kehidupan manusia. Mangrove juga berfungsi sebagai stabilitator lingkungan, mangrove menghasilkan O2 relatif lebih banyak dan mampu menyerap CO2 lebih efektif.
Mangrove memiliki nilai produksi primer yang cukup tinggi, seperti biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa mangrove memiliki peranan penting sebagai penggerak rantai makanan bagi kehidupan organisme akuatik maupun manfaat bagi masyarakat sekitar pesisir.
Saat ini hutan mangrove sedang digalakkan sebagai penunjang fungsi ekonomi, seperti pembuatan tambak.
Nah dengan kondisi demikian sudah selayaknya kita kelola dan kembangkan potensi hutan mangrove di negeri ini, agar kemanfaatannya bisa lebih terasa.
Mari selamatkan lingkungan, mari maksimalkan mangrove !!
No comments:
Post a Comment