satu kampus ternama di Indonesia, apalagi diterima di salah satu jurusan favorit di sana. Ya itulah yang
saya rasakan ketika diterima sebagai salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri ternama
di Surabaya dan diterima di fakultas yang cukup prestigious ketika itu. Menjadi mahasiswa memang saat-saat yang menyenangkan sekaligus menantang, bertemu dengan teman-teman baru dari penjuru
Indonesia, serta menjadi “anak rantau” yang hidup jauh dari orang tua. Menjadi mahasiswa dan jauh dari
orang tua tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar, biaya kuliah, biaya hidup seperti biaya makan
dan biaya tempat tinggal atau kos tentunya tidaklah sedikit, apalagi tinggal di kota besar seperti Surabaya,
yang menyandang predikat sebagai kota terbesar kedua di tanah air ini, setelah Jakarta. Rata-rata biaya
hidup mahasiswa di Surabaya adalah 1 juta hingga 1,5 juta rupiah per bulan untuk rentang nilai terendah,
namun jika bisa hemat dengan uang 800 ribu rupiah saja mahasiswa masih bisa hidup di Surabaya.
Dengan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua, pastinya tiap mahasiswa memiliki
keinginan untuk meringankan beban orang tua, sama halnya dengan saya, karena saya adalah anak sulung
dari tiga bersaudara dan kedua adik saya pun masih bersekolah tentunya muncul keinginan untuk bisa
memenuhi sebagian biaya hidup dengan uang sendiri. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh seorang
mahasiswa untuk bisa mendapat uang tambahan adalah dengan mencari sumber dana berupa beasiswa,
beragam beasiswa ditawarkan baik dari pihak kampus, pemerintah, maupun dari perusahaan. Untuk
mendaftar pada sebuah program beasiswa, tentunya ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi
antara lain nilai IPK, membuat esai dengan tema tertentu, dan beberapa persyaratan administratif lainnya,
salah satu syarat administratif yang sangat penting dan wajib dipenuhi adalah kepemillikan rekening
tabungan atas nama sendiri. Beberapa beasiswapun mensyaratkan calon penerimanya menggunakan
rekening bank sesuai ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Semester tiga adalah kali pertama saya untuk mencoba mendaftar beasiswa, ketika itu ada program
beasiswa PPA/BBM dari Dikti, beasiswa ini syaratnya terbilang cukup mudah dan peluang untuk
mendapatkan beasiswa ini sangat besar. Beasiswa ini dapat diikuti oleh mahasiswa tahun kedua dengan
IPK di atas tiga dan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain. Tentunya beasiswa ini diperebutkan
oleh para mahasiswa. Sebagai syarat administratif, pendaftar beasiswa PPA/BBM diwajibkan untuk
memiliki rekening tabungan BNI. Ketika itu saya belum memiliki rekening tabungan BNI, setelah mencari
tahu dari berbagai media dan bertanya kepada teman-teman saya yang lain tentang apa saja yang perlu
disiapkan untuk membuat rekening tabungan BNI, saya pun segera menuju kantor cabang BNI yang
lokasinya sangat terjangkau, kantor cabang BNI berada di area kampus dan bangunannya cukup luas, ada
sekitar 4 orang teller di sana. Ada berbagai macam pilihan tabungan yang bisa dibuat oleh nasabah, antara
lain tabungan BNI taplus, tabungan BNI mahasiswa, tabungan BNI Haji dan lain sebagainya. Ketika itu,
untuk rekening tabungan BNI taplus saldo minimal yang dibutuhkan untuk membuka rekening baru adalah
Rp 250.000,00 , sedangkan untuk rekening tabungan BNI mahasiswa saldo minimal yang dibutuhkan untuk
membuka rekening baru hanya Rp 25.000,00, sedangkan untuk setoran selanjutnya minimal hanya Rp
5.000,00, sangat terjangkau bukan untuk ukuran kantong mahasiswa. Syaratnya pun sangat mudah dan
prosesnya sangat cepat. Seingat saya, ketika itu saya hanya perlu membawa, foto, ktp asli dan fotokopi
ktp serta mengisi beberapa form tertentu. Seluruh proses pembuatan rekening dilayani oleh customer
service yang ramah dan sabar. Setelah kurang lebih tiga hari rekening tabungan beserta kartu ATMnya
sudah dapat diambil di kantor cabang bank BNI tempat membuka rekening tabungan BNI tersebut.
Rekening tabungan BNI mahasiswa ini hanya dapat digunakan selama terdaftar sebagai mahasiswa, dan
tidak bisa lagi digunakan jika sudah lulus dan menjadi alumni. Namun tidak perlu khawatir rekening
tabungan BNI mahasiswa ini bisa diganti menjadi rekening tabungan BNI taplus biasa dan nomor
rekeningnyapun tidak perlu berubah. Seperti yang saya lakukan tahun lalu, sekitar bulan April tahun lalu
saya mengubah rekening tabungan BNI mahasiswa saya menjadi rekening tabungan BNI taplus biasa,
karena sebentar lagi saya akan lulus kuliah.
Selain untuk mendaftar beasiswa PPA/BBM, saya juga menggunakan rekening tabungan BNI mahasiswa
saya ini untuk mendaftar beberapa beasiwa lainnya, saya merasa sangat beruntung, banyak pemberi
beasiswa yang ternyata mensyaratkan rekening tabungan BNI sebagai salah satu persyaratan
administrasinya. Rekening tabungan BNI mahasiswa saya ini juga saya gunakan sebagai salah satu media
transaksi keuangan dengan orang tua saya. Membayar uang kuliahpun juga bisa dilakukan melalui ATM
BNI terdekat atau menggunakan internet banking sehingga tidak perlu lagi mengantri di kantor cabang
bank BNI.
Tabungan BNI mahasiswa bisa menjadi pilihan yang sangat tepat bagi mahasiswa yang ingin membuka
rekening baru, disamping biaya yang sangat terjangkau untuk ukuran kantong mahasiswa, kebisaan untuk
mengubah rekening tabungan mahasiswa ini menjadi rekening tabungan BNI taplus biasa memberikan
keuntungan tersendiri bagi nasabah, karena nasabah tidak perlu membuka rekening tabungan yang baru.
Bisa dibilang memilih BNI dalam berbank memang terjadi secara kebetulan, karena saya membuka
rekening tabungan BNI mahasiswa sebagai salah satu syarat administrasi untuk mendaftar beasiswa,
namun akhirnya hingga sekarang saya masih menggunakan rekening bank BNI sebagai media untuk
melakukan transaksi keuangan. Sampai saat ini sudah sekitar 4 tahun saya menggunakan rekening bank
BNI untuk bertransaksi.